Random Post

Recent Post
Home » » Cerpen On tHe Wwwey

Cerpen On tHe Wwwey

oN The waY
2Des09, Perjalanan balik ke Kota Padang yang sangat melelahkan bagi Dicky. awal dari kisah ini sungguh tak Dicky bayangkan. Dengan modal nekad dan pemikiran yang sedikit ragu-ragu yang meliputibenak Dicky, mulailah perjalanan ini Dicky tempuh. Hari menunjukkan jam 15:05 Dicky pacu motor meninggalkan rumah yang hanya di saksikan oleh adik bungsu Dicky. Palang yang berdiri kokoh di sudut desa Dicky telah mengucapkan "slamat jalan", namun rasa rugu yang menyelimuti Dicky belum jua sirna daru kaca depan helem Dicky. "ah..... masabodoh yang penting Dicky harus balik sekarang ini juga" tegas Dicky, untuk memancing rasa percaya diri Dicky.

Dua jam lamanya, sebuah pondasi dari kepercayadirian Dicky berdiri kokoh. Dimana selama dua jam, rasa ragu itu terus merayu Dicky untuk berbalik pulang dan menunda perjalana menuju kota Padang. Desa demi desa telah Dicky lalui, perjalana yang hampir menguras habis isi tanki membuat timbulnya sebuah perasaan yang kurang enak. Rasa penatpun hingap di iringi dengan rugu untuk meneruskan perjalan, dimana keputusan untuk kembali pulang sangat tak memungkinkan.



Sejenak berhenti mengusir penat dengan sedeguk air. nampak dri kejauhan ada sebuah tempat pengisian bahan bakar, Dicky berhenti untuk memberi minum kendraan Dicky yang juga mulai haus. Lama menunggu dalam antrian SPBU, membuat semua kebutuhan alam Dicky makin mendesak. Mata ini mulai memcari sebuah ruangan yang dinamakan WC. Sumpah serapah yang tertahan dibibir ini menambah penderitaan. Mulai Dicky hitung jumlah antrian dari depan "1,2,3,4.........6....10...12.....aku" Angka sial. (Ya...Tuhan sabarkan lah hamba Mu ini) itu yang hanya ada dalam pikiran Dicky. Antrian terus berkurang urutan ke dua sudah Dicky dapat, prasaan tak enak pun menggrogoti bagian selangkangan Dicky. astaga naga, waw.... muka pucat yang telah lama tertiup angin itu pun berubah menjadi merah padam. sepatah kata tak bisa Dicky ucapkan, hanya beban perasaan yang hampir membuat Dicky diam kehilangan akal sehat. suara yang terdengar seperti desiran air yang keluar dari sebuah kran, memuat gaduh ditelinga. Seketika hawa panas mulai menjalar yang bermula dari setengah dari postur tubuh Dicky. gyur........ air mulai membasahi sebagian celana Dicky. satu jengkal bagian celana sudah di tandai dengan sebidang peta yang terbuat dari air . Terbersit sebuah siasat agar semua itu tidak di ketahui pegewai SPBU yang berada persis di depan sabelah kanan dan orang yang ikut antri disekitar, Dicky mulai tutupi bagian pemetaan yang tak disangka tersebut dengan tas yang Dicky sandang.

Giliran Dicky untuk pengisian bahan bakar motor pun sudah tiba. "Berapa bang" tanya si pegawai SPBU "full aja" jawab Dicky. Sejenak minyak mulai memenuhi bagian tangki motor Dicky, prasaan tadi pun datang dan taktertahankan lagi. Letih Dicky menahan, pulau kecil yang tadinya hanya sejengkal mulai memanjang seperti aliran air yang deras. "Hup....melimpah" tegas si pegawai SPBU. Ehebmmmmm....., terdengar suara degukan seperti orang yang menahan tawa. "ya.... udah" tegas Dicky, bergegas Dicky ingin beranjak pergi dari SPBU itu.

Kickstarter mulai Dicky dayung satu~dua dayungan pun mesin motor Dicky tak mau hidup jua.
Hentakan ketiga ......Ahrrrrrgg mesin motor Dicky menyala disertai percikan air yang keluar dari ujung celana Dicky.
Serempak suara gaduhpun bertambah membahana ditelinga Dicky. Kiranya semua orang tidak sanggup menahan tawa lagi. semanya menertawai Dicky, habislah Dicky.

seiring terpecahnya tawa, gas motorpun Dicky putar sekuat mungkin untuk menghidari tawa dan cemooh yang di timpalkan karna ulah Dicky sendiri. Entah apa dosa yang selama ini Dia perbuat. Tiada angin tiada hujan, sial menggerogoti Dicky kemana pun Dicky pegi saat itu.

To Be Cont......
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Other Post

Other Post
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Gommbang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger